Laba BBNI 2021 tumbuh 232,2% YoY
Bank Negara Indonesia (BBNI) sepanjang tahun buku 2021 mencatatkan Laba bersih sebesar Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,2% YoY. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 14,8% yoy sehingga mencapai Rp 31,06 triliun dengan upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat cost of credit membaik menjadi 3,3%. Peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 582,44 triliun, Net Interest Margin (NIM) tercatat di level 4,7%, serta pendapatan berbasis komisi (FBI) yang pada akhir tahun 2021 tercatat tumbuh 12,8% YoY menjadi sebesar Rp 13,64 triliun. FBI tahun 2021 didukung oleh Fee Consumer dan Fee Business Banking yang tumbuh 6,0% dan 10,7% yoy. Dikatakan bahwa pendorong utama kredit selama tahun 2021 adalah penyaluran di sektor Business Banking terutama pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp 180,4 triliun, segmen Large Commercial yang tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp 40,9 triliun, segmen kecil juga tumbuh 12,9% yoy dengan nilai kredit Rp 95,8 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp 482,4 triliun. Sementara di sektor Consumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll yaitu naik 18,3% yoy menjadi Rp 35,8 triliun, kemudian kredit kepemilikan rumah (mortgage) tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp 49,6 triliun. Secara keseluruhan kredit consumer tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 99 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 729,17 triliun atau tumbuh 15,5% yoy dengan porsi CASA mencapai 69,4%.